Selasa, 08 Mei 2012

Kaitan Quantum Learning dengan Evaluasi Belajar

 Tak seorangpun guru yang tidak ingin berhasil dalam proses mengajar, sudah
barang tentu semua guru sangat mengharapkan sekali  keberhasilan belajar mengajar. 
Sikap masa bodoh terhadap anak didiknya adalah cermin kurang tanggung jawabnya
seorang guru menjabat sebagai profesinya. guru yang tidak mau tahu dengan
perkembangan pendidikan anak didiknya adalah tanda  guru yang tidak peduli terhadap
tantangan zaman yang terus merongrong anak didiknya.
Adanya terobosan baru dalam pendekatan belajar yang bagus, seperti yang di
pelopori oleh Bobby de Porter dalam quantum learningnya, tetapi itu saja tidak cukup,
metode yang bagus saja tidak cukup tanpa evaluasi, maka evaluasi sangat  di butuhkan
sekali dalam pendidikan.
 Sebuah buku  dengan judul Teknik Evaluasi Pendidikan karya M.chabib thoha,
beliau mengatakan bahwa Evaluasi berasal dari kata  evaluation yang berarti suatu
tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai sesuatu, apakah sesuatu itu
mempunyai nilai atau tidak. Menurut istilah evaluasi berarti kegiatan yang terencana
untuk mengetahui keadaan suatu objek dengan menggunakan instrument dan hasilnya
dibandingkan dengan tolak ukur tertentu guna memperoleh kesimpulan. Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data
mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya
menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai dengan standar tertentu.
Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai putusan  dalam bidang pendidikan dan
pengajaran.
Bukan hanya seperti di katakan di atas saja pengertian evaluasi, tetapi ada beberapa
istilah yang serupa dengan evaluasi itu, yang intinya masih mencakup evaluasi, yaitu di
antaranya:
    Measurement / pengukuran diartikan sebagai proses kegiatan untuk menentukan luas
atau kuantitas sesuatu untuk mendapatkan informasi  atau data berupa skor
mengenai prestasi yang telah dicapai siswa pada periode tertentu dengan
menggunakan berbagai tekhnik dan alat ukur yang relevan.
    Tes secara harfiah diartikan suatu alat ukur berupa sederetan pertanyaan atau latihan
yang digunakan untuk mengukur kemampuan, tingkah laku, potensi, prestasi
sebagai hasil pembelajaran.
    Assessment adalah suatu proses pengumpulan data dan pengolahan data tersebut
menjadi suatu bentuk yang dapat dijelaskan.
 Segala sesuatu yang di lakukan pasti mempunyai tujuan dan fungsi yang akan di capai,
pastinya semua aktifitas tidak ingin hasilnya sia(sia, begitupun dengan evaluasi, ada
tujuan dan fungsi yang ingin di capai, Evaluasi telah memegang peranan penting dalam pendidikan antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk :    Membuat
kebijaksanaan dan keputusan,  Menilai hasil yang dicapai para pelajar, Menilai kurikulum
   Dr.muchtar buchori mengemukakan bahwa tujuan khusus evaluasi pendidikan
ada 2  yaitu :
   Untuk mengetahui kemajuan peserta didik setelah  ia mengalami pendidikan
selam jangka waktu tertentu
   Untuk mengetahui tingkat efisiensi metode(metode pendidikan yang
dipergunakan pendidik selam jangka waktu tertentu tadi.
Informasi hasil belajar peserta didik dapat diketahui dan kedudukan mereka dalam
kelompoknya dan juga dapat dipakai pula untuk mengadakan perencanaan yang realistik
dalam mengarahkan dan mengembangkan masa depan mereka. Selanjutnya dengan
diketahuinya efektifitas dan efisiensi metode(metode yang digunakan dalam pendidikan,
guru telah mendapatkan pelajaran yang cukup berharga untuk menyempurnakan metode(
metode yang sudah baik, dan memperbaiki kekurangan(kekurangan metode yang tidak
efektif.
Model penilaian Konteks Input Proses dan Produk, sebagaimana telah dikenal dan
dipahami dengan sangat baik oleh kalangan praktisi  pendidikan, merupakan salah satu
bentuk aksi yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran. Mengapa dan bagaimana menerapkan model tersebut dalam pembelajaran,
berikut dideskripsikan secara berturut(turut tentang: (a) Landasan Peningkatan Kualitas
Pembelajaran melalui Penerapan Model Penilaian Konteks Input Proses dan Produk, (b) Implikasi Landasan dalam Pembelajaran dengan Penerapan Model Penilaian Konteks
Input Proses dan Produk. Tuntutan terhadap dunia pendidikan yang diakibatkan oleh
adanya perkembangan yang luar biasa dalam bidang teknologi, ilmu pengetahuan,
psikologi, dan transformasi nilai(nilai budaya yang pada gilirannya berdampak antara lain
pada perubahan cara pandang manusia terhadap manusia, cara pandang terhadap
pendidikan dan belajar, perubahan peran pendidik, serta perubahan pola hubungan
pendidik (dosen, guru)(subjek didik (mahasiswa, siswa). Menurut Degeng (2003), dalam
kenyataannya, masih banyak pendidik yang kurang atau belum siap menghadapi
perubahan tersebut. Walaupun ada yang berpacu dengan perubahan tetapi ada juga yang
memutuskan menjadi penonton saja dengan resiko ditinggalkan oleh perubahan itu.
 Quantum Learning mencoba menguraikan cara(cara baru yang memudahkan
proses belajar melalui pemaduan unsur seni pencapaian tujuan belajar. Oleh karena itu
guru perlu mengembangkan Quantum Teaching sebagai strategi dalam menciptakan
lingkungan belajar yang efektif. Strategi tersebut menuntut evaluasi belajar yang tidak
hanya tes hasil belajar yang selama ini kita kenal.Asesmen alternatif dipandang dapat
memenuhi kebutuhan tersebut, yakni dengan mengintegrasikan kegiatan pengukuran
hasil belajar dengan keseluruhan proses belajar. Dengan demikian evaluasi hasil belajar
bukan lagi menakutkan dan tidak menarik, serta tidak terintegrasi dari proses
pembelajaran.
 Karakteristik utama asesmen alternatif adalah tidak hanya mengukur hasil belajar,
tetapi secara lengkap menggali informasi proses pembelajaran.Asesmen alternatif
diidentikkan dengan asesmen kinerja, bukan hanya memilih jawaban yang sudah tersedia. Adapun bentuk asesmen ini dapat berupa: Group performance assesment,  individual
performance assessment, obsevasi, interview, portofolio, dan sebagainya.

1 komentar: