Easting:
jarak atau arah pengukuran ketimur dari garis atau titik awal ukur (datum)
utara-selatan.
Eksploitasi : proses untuk menghasilkan minyak bumi, gas, batubara, bahan galian lain dan batuan dari kulit bumi yang telah diselidiki dan telah dipersiapkan. Eksploitasi hanya dapat dilaksanakan atas dasar izin K.P.Eksloitasi.
Ekstaksi batubara : proses pengambilan batubara dari suatu permukaan kerja produksi setelah pekerjaan persiapan dirampungkan baik untuk tambang dalam maupun tambang terbuka (dalam bahasa Inggris disebut coal extraction atau coal mining ataupun coal getting).
Elevasi: ketiggian suatu titik pengukuran pada pemetaan atau pada peta dari titik, atau Emlacement : pembuangan limbah pencucian batubara dengan terencana guna mencegah pencemaran lingkungan.
End cleat: garis-garis atau bidang-bidang retakan/belahan pada lapisan batubara.
Enviro coal : batubara yang diperkenalkan dengan “nama/cap kualitas batubara lingkungan” yaitu batubara dengan kadar belerang sangat rendah sehingga pada pembakaran untuk PLTU, tidak mengeluarkan atau sedikit sekali mengeluarkan gas-gas belerang yang berbahaya/beracun seperti SO (oksida belerang). Enviro coal diperkenalkan dan ditambang oleh Adaro I ndonesia di lapangan Paringin dan sekitarnya, Kalimantan selatan. Batubara Paringin dan batubara tutupan termasuk dalam enviro coal (lihat batubara Paringin).
Environmental impact : dampak lingkungan yakni hasil atau akibat dari kegiatan atau proses tertentu. Dapat diartikan sebagai perubahan lingkungan, yang bersifat menguntungkan (positif) atau merugikan (negatif).
Environtmental—impact ststement : sering disebutdan disingkat EIS. Pernyataan (tertulis) dampak lingkungan yaitu laporan yang berisi penilaian dan penyelidikan dampak-dampak yang mungkin timbul dari sesuatu proyek yang dapat mempengaruhi lingkungan hidup manusia (lihat AMDAL).
Equilibrium moisture of coal : sama dengan kelembaban setimbang batubara (lihat kelembaban setimbang batubara).
Estimasi: penentuan (perkiraan) tonase batubara disuatu lapangan.
ETA: singkatan dari estimated time of arrival, yakni perkiraan waktu tiba (untuk kapal).
ETD: singkatan dari estimated time of departure, yaitu perkiraan waktu berangkat (untuk kapal).
ETR: singkatan dari estimated time of resdiness, yaitu perkiraan waktu siap muat (untuk kapal).
Eksplorasi: penyelidikan lebih rinci dari penemuan dan penyelidikan umum atas endapan suatu bahan galian. Eksplorasi meliputi kegiatan mengetahui ukuran, bentuk, letak, jumlah cadangan dan mutu endapan bahan galian. Kegiatan eksplorasi meliputi penilaian geofisika, pemboran inti penggalian sumuran dan atau pembuatan parit-parit uji dan dapat pula meliputi pengambilan conto dalam jumlah besar (conto meruah). Eksplorasi umumnya dilaksanakan bertahap menurut pertimbangan hasil sebelumnya. Eksplorasi hanya dapat dilaksanakan atas dasar izin K.P. ekslorasi.
Eksplorasi akhir: penyelidikan rinci atas daerah endapan batubara atau endapan bahan galian lainnya, sesuai hasil penyelidikan tahap sebelumnya. Eksplorasi akhir biasanya memakan biaya yang sangat tinggi untuk pemboran, percontoan, pemetaan, penggalian parit percontoan dan sebagainya.
Explosive: bahan peledak yakni senyawa-senyawa kimia, campuran atau peralatan yang kegunaan utamanya adalah untuk menimbulkan peledakan yakni rsaksi kimia yang menyebabkan pelepasan gas dalam jumlah besar dan mendadak disertai panas atau api. Lihat bahan peledak peka detonator, bahan peledak peka primer dan sebagainya.
Exposed: untuk endapan batubara berarti singkapan batubara yang mencuat/terbuka dipermukaan atau singkapan sepanjang pinggiran cekungan batubara. isitlah exposed coal berbeda dengan exposed coal field. Exposed coal field adalah batubara yang telah terkupas pada lereng penambangan siap untuk pengambilan (ekstraksi).
Extraction: ekstraksi yakni proses pengambilan batubara dari endapan.
Extraneous: bahan asal luar/bahan asing. Biasanya abu batubara ( extraneous ash) yang terjadi dari bahan anorganik yang masuk kedalam batubara ketika proses pembentukan batubara berlangsung. Bahan ini berupa butiran-butiran atau bahan asing yang mengisi rekahan/retakan pada lapisan batubara terdiri dari bahan-bahan lempung dan pasir waktu pembentukan batubara.
Face: permukaan kerja tambang batubara dimana batubara sedang diproduksikan. Dapat juga berarti permukaan tegak dari batuan yang terbentuk akibat peledakan atau dinding yang sedang dikerjakan (permukaan panel batubara) bila dipakai sebagai istilah lubang buka tambang batubara dalam (lihat juga front).
Face cleat : belahan atau kekar dengan bentuk bidang yang sangat baik (jelas) pada lapisan batubara. juga berarti susunan (sistem) belahan dan kekar pada lapisan batubara.
Face conveyor : rantai berjalan yang dipasang didepan permukaan kerja produksi batubara untuk menampung dan mengangkut batubara yang telah dilepas/dihancurkan dalam proses akstraksi batubara secara manual (dengan linggis), semi mekanis (dengan peledak) dan secra mekanis (dengan shearer) pada lubang buka tambang batubara dalam.
Face of coal : permukaan kerja/front ekstraksi batubara.
Falls : daerah pada atap lubang atau atap batubara yang ambruk lebih dari 15 cm diatas permukaan normal.
Fermentasi bitumen : fermentasi bahan tumbuh-tumbuhan dalam keadaan tanpa udara pada kelembaban tinggi. Zat-zat terbang tertahan menyebabkan terbentuknya senyawa bitumen seperti gambut dan batubara.
FHP : singkatan dari flash hydropylisis, yakni salah satu proses pengolahan batubara menjadi bahan bakar cair. Dalam proses ini batubara dipanaskan dengan cepat pada suhu tinggi dalam tekanan hidrogen. Proses ini menghasilkan gas alam sintetis, distilat aromatik (terutama benzene, toluena dan xylena disingkat BTX), minyak bakar,belerang amonia dan char.
FIFO : singkatan dari first in first out, cara yang digunakan untuk penyimpanan dan pengeluaran bahan peledak kedalam atau keluar gudang penyimpanan untuk keselamatan dan keamanan yang berarti bahan yang terlebih dulu masuk gudang akan menjadi pertama digunakan.
Fill bench : lereng urug, yakni bagian lereng yang dibentuk oleh buangan tanah kupasan utau tanah urug diatas lereng asli (alami). Hal ini terjadi antara lain tambang terbuka sistem penambangan kontur.
Fines : batubara halus berupa butiran kecil berukuran –2 mm (lebih kecil dari 2 mm).dapat pula berarti butiran-butiran lempung atau batu lanan tanah.
Finger coal : “batubara jari”, yakni kokas alam yang terbentuk sebagai batangan kecil persegi enam (hexagonal) yang terjadi akibat pengaruh intrusi batuan beku.
Fire damp : gas tambang batubara yang dapat meledak terutama terdiri dari metan.
Fire damp drainage : sistem pengeluaran gas fire damp dari lubang tambang, misalnya dengan membuat lubang bor dari pemukaan menembus tempat terkumpulnya fire damp untuk mencegah peledakan tambang.
First generation proces : proses-proses generasi pertama yakni proses pengolahan batubara menjadi gas dengan teknologi maju kovensionalseperti proses winkler, proses shell koppers, proses texaco dan proses lurgi “Ruhr 100”.
Fishtail structure: struktur “ekor ikan”, yaitu ujung endapan batubara berbentuk ujung kain atau berbentuk mirip ekor ikan. Bentuk ini terjadi akibat endapan bahan sedimen klasik yang menerobos endapan gambut sejajar denganpelapisan gambut tersebut.
Fixed ash : abu bawaan yaitu abu batubara yang berasal dari bahan anorganik yang secara struktur adalah bagian dari tumbuhan asal batubara tersebut. Secara mekanis abu bawaan tidak dapat dipisahkan dari batubara dan biasanya jumlah tidak lebih dari 1%.
Flame proof : dinding yang dibuat dari beton, susunan karung atau lempung tahan api untuk menahan ranbatan api bila terjadi kebakaran tambang batubara bawah tanah.
Flammable coal dust : debu batubara halus yang dapat terbakar spontan atau terbakar karena adanya api atau hubungan pendek arus listrik. Debu itu terjadi karena proses produksi, pengangkutan dan penggerusan.
Fexible chain conveyor : rantai berjalan yang dapat dibengkokkan. Istilah ini sering disamakan dengan face conveyor atau armoured face conveyor ataupun armoured flexible face confeyor.
Float and sink : percobaan pemisahan butiran-butiran dan kotoran dengan menggunakan cairan berat, (cairan dengan berat jenis tinggi) misalnya tetrabromoetana (BD 1.6) dan toluena (BD 0.86). percobaan ini dilakukan bertahap mulai dari pemasukan gerusan batubara kedalam cairan yang B.D. nya rendah kemudian kedalam cairan dengan B.D lebih tinggi berturut-turut. Pada setiap percobaan fraksi yang tenggelam dan terapung diambil dan ditimbang untuk selanjutnya dicatat dalam kurva sifat pencucian batubara (washability curves). Hasil percobaan akan menunjukkan persentase bahan bahan yang berat seperti abu dan belerang pirit. Percobaan digunakan sebagai dasar penentuan sistem pencucian batubara.
Float coal : “batubara apung”, yaitu batubara terpisah di dalam batu pasir atau serpih yang diduga berasal dari lapisan gambut yang tererosi dan terbawa dari tempat asalnya ketempat lain.
Floor roll : lapisan atau bahan pengganggu pada lapisan batubara. floor roll terdiri dari bahan batuan berbentuk panjang dan sempit (kecil) menonjol kearah atas menembus lapisan batubara dari batuan lantai sehingga mengurangi ketebalan batubara yang dapat ditambang. Batuan pengganggu ini dapat berukuran 3m x 25m x 600m, berbentuk kerucut datar sampai berbentuk lensa.
Flue gas desulfurization : penggunaan alat penangkap gas oksida belerang pada cerobong asap PLTU untuk mengurangi pencemeran udara.
Fluidized bed combustion : sistem pembakaran fluidized bed batubara dalam ketel uap (lihat fluidized bed).
Fly ash : abu terbang,yakni butiran-butiran sangat halus yang lepas akibat pembakaran batubara, terbawa dalam arus gas, khususnya yang keluar melalui cerobong gas atau asap PLTU. Dapat juga berarti butiran halus abu batubara yang telah melunak atau meleleh akibat pembakaran dalam PLTU.
Fly bar : batang melintang yang kedua ujungnya dihubungkan dengan rantai penggerak pada rantai berjalan pengangkut batubara yang dipasang sepanjang permuka produksi batubara tambang dalam atau ditempat penumpukan batubara dipermukaan. Batang tersebut berfungsi sebagai pendorong batubara.
Fly rock : “batuan terbang” akibat peledakan lapisan penutup pada tambang terbuka atau pada peledakan batuan lainnya termasuk pada kuari.
FOB : singkatan dari free on board, istilah dalam kontrak jual-beli dimana harga batubara atau jenis kargo lainnya adalah harga diatas tongkang atau kapal tidak termasuk biaya pengapalan, pemindahan dan asuransi.
FOBT : singkatan dari free on board trimmed, istilah dalam kontrak jual-beli dimana harga batubara atau kargo jenis lainnya adalah harga diatas tongkang atau kapal tidak termasuk biaya pengapalan, pemindahan dan asuransi.
Foot wall : “dinding bawah” atau dinding bidang sebelah bawah dari bidang sesar miring berlawanan dengan hanging wall.
Formasi : kelompok batuan-batuan yang memiliki ciri tertentu yang diberi nama khusus sebagai unt untuk keperluan pemetaan, penjelasan atau untuk bahan acuan.
Formasi batubara : unit stratigrafi mengandung batubara pada daerah pengendapan batubara.
Fouling : sifat penempelan bahan-bahan penyekat panas (yang mengganggu) pada pipa ketel uap akibat pembakaran batubara berkadar belerang dan abu tinggi.
Free ash : abu bebas, yakni butiran-butiran serpih dari lapisan pengotor dalam lapisan batubara dan juga dari batuan atap, batuan lantai, urat pirit, mineral pengotor pada lapisan pemisah batubara (parting) dan sebagainya.
Free burning coal : batubara yang tidak bersifat menggumpal (non caking coal).
Free pertique : dokumen tentang kelayakan dan kesehatan untuk kapal dan awak kapal.
Free swelling index : index pemuaian bebas, sama dengan crucible swelling number (CSN) (lihat crucible swelling number).
FSI: singkatan dari free swelling index (lihat free swelling index).
Fugitive dust : bahan-bahan halus yang tidak dapat terbang bersama gas melalui cerobong asap dan menjadi bahan yang mengambang bersama udara akibat tekanan angin. Juga debu yang berasal dari tambang batubara terbuka atau dari kegiatan reklamasi.
Fusain : berasal dari bahasa latin fusus yang berarti gelundung, bahan batubara dengan kenampakan dan struktur seperti arang kayu, rapuh, berjelaga dan umumnya mengandung abu tinggi. Fusain terdiri terutama dari fusite dan merupakan salah satu dari empat bahan pembentuk maceral batubara. ia terdapat dalam bentuk lapisan lebar dan lensa dalam batubara humik (humik coal), terssebar luas tetapi dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.
Eksploitasi : proses untuk menghasilkan minyak bumi, gas, batubara, bahan galian lain dan batuan dari kulit bumi yang telah diselidiki dan telah dipersiapkan. Eksploitasi hanya dapat dilaksanakan atas dasar izin K.P.Eksloitasi.
Ekstaksi batubara : proses pengambilan batubara dari suatu permukaan kerja produksi setelah pekerjaan persiapan dirampungkan baik untuk tambang dalam maupun tambang terbuka (dalam bahasa Inggris disebut coal extraction atau coal mining ataupun coal getting).
Elevasi: ketiggian suatu titik pengukuran pada pemetaan atau pada peta dari titik, atau Emlacement : pembuangan limbah pencucian batubara dengan terencana guna mencegah pencemaran lingkungan.
End cleat: garis-garis atau bidang-bidang retakan/belahan pada lapisan batubara.
Enviro coal : batubara yang diperkenalkan dengan “nama/cap kualitas batubara lingkungan” yaitu batubara dengan kadar belerang sangat rendah sehingga pada pembakaran untuk PLTU, tidak mengeluarkan atau sedikit sekali mengeluarkan gas-gas belerang yang berbahaya/beracun seperti SO (oksida belerang). Enviro coal diperkenalkan dan ditambang oleh Adaro I ndonesia di lapangan Paringin dan sekitarnya, Kalimantan selatan. Batubara Paringin dan batubara tutupan termasuk dalam enviro coal (lihat batubara Paringin).
Environmental impact : dampak lingkungan yakni hasil atau akibat dari kegiatan atau proses tertentu. Dapat diartikan sebagai perubahan lingkungan, yang bersifat menguntungkan (positif) atau merugikan (negatif).
Environtmental—impact ststement : sering disebutdan disingkat EIS. Pernyataan (tertulis) dampak lingkungan yaitu laporan yang berisi penilaian dan penyelidikan dampak-dampak yang mungkin timbul dari sesuatu proyek yang dapat mempengaruhi lingkungan hidup manusia (lihat AMDAL).
Equilibrium moisture of coal : sama dengan kelembaban setimbang batubara (lihat kelembaban setimbang batubara).
Estimasi: penentuan (perkiraan) tonase batubara disuatu lapangan.
ETA: singkatan dari estimated time of arrival, yakni perkiraan waktu tiba (untuk kapal).
ETD: singkatan dari estimated time of departure, yaitu perkiraan waktu berangkat (untuk kapal).
ETR: singkatan dari estimated time of resdiness, yaitu perkiraan waktu siap muat (untuk kapal).
Eksplorasi: penyelidikan lebih rinci dari penemuan dan penyelidikan umum atas endapan suatu bahan galian. Eksplorasi meliputi kegiatan mengetahui ukuran, bentuk, letak, jumlah cadangan dan mutu endapan bahan galian. Kegiatan eksplorasi meliputi penilaian geofisika, pemboran inti penggalian sumuran dan atau pembuatan parit-parit uji dan dapat pula meliputi pengambilan conto dalam jumlah besar (conto meruah). Eksplorasi umumnya dilaksanakan bertahap menurut pertimbangan hasil sebelumnya. Eksplorasi hanya dapat dilaksanakan atas dasar izin K.P. ekslorasi.
Eksplorasi akhir: penyelidikan rinci atas daerah endapan batubara atau endapan bahan galian lainnya, sesuai hasil penyelidikan tahap sebelumnya. Eksplorasi akhir biasanya memakan biaya yang sangat tinggi untuk pemboran, percontoan, pemetaan, penggalian parit percontoan dan sebagainya.
Explosive: bahan peledak yakni senyawa-senyawa kimia, campuran atau peralatan yang kegunaan utamanya adalah untuk menimbulkan peledakan yakni rsaksi kimia yang menyebabkan pelepasan gas dalam jumlah besar dan mendadak disertai panas atau api. Lihat bahan peledak peka detonator, bahan peledak peka primer dan sebagainya.
Exposed: untuk endapan batubara berarti singkapan batubara yang mencuat/terbuka dipermukaan atau singkapan sepanjang pinggiran cekungan batubara. isitlah exposed coal berbeda dengan exposed coal field. Exposed coal field adalah batubara yang telah terkupas pada lereng penambangan siap untuk pengambilan (ekstraksi).
Extraction: ekstraksi yakni proses pengambilan batubara dari endapan.
Extraneous: bahan asal luar/bahan asing. Biasanya abu batubara ( extraneous ash) yang terjadi dari bahan anorganik yang masuk kedalam batubara ketika proses pembentukan batubara berlangsung. Bahan ini berupa butiran-butiran atau bahan asing yang mengisi rekahan/retakan pada lapisan batubara terdiri dari bahan-bahan lempung dan pasir waktu pembentukan batubara.
Face: permukaan kerja tambang batubara dimana batubara sedang diproduksikan. Dapat juga berarti permukaan tegak dari batuan yang terbentuk akibat peledakan atau dinding yang sedang dikerjakan (permukaan panel batubara) bila dipakai sebagai istilah lubang buka tambang batubara dalam (lihat juga front).
Face cleat : belahan atau kekar dengan bentuk bidang yang sangat baik (jelas) pada lapisan batubara. juga berarti susunan (sistem) belahan dan kekar pada lapisan batubara.
Face conveyor : rantai berjalan yang dipasang didepan permukaan kerja produksi batubara untuk menampung dan mengangkut batubara yang telah dilepas/dihancurkan dalam proses akstraksi batubara secara manual (dengan linggis), semi mekanis (dengan peledak) dan secra mekanis (dengan shearer) pada lubang buka tambang batubara dalam.
Face of coal : permukaan kerja/front ekstraksi batubara.
Falls : daerah pada atap lubang atau atap batubara yang ambruk lebih dari 15 cm diatas permukaan normal.
Fermentasi bitumen : fermentasi bahan tumbuh-tumbuhan dalam keadaan tanpa udara pada kelembaban tinggi. Zat-zat terbang tertahan menyebabkan terbentuknya senyawa bitumen seperti gambut dan batubara.
FHP : singkatan dari flash hydropylisis, yakni salah satu proses pengolahan batubara menjadi bahan bakar cair. Dalam proses ini batubara dipanaskan dengan cepat pada suhu tinggi dalam tekanan hidrogen. Proses ini menghasilkan gas alam sintetis, distilat aromatik (terutama benzene, toluena dan xylena disingkat BTX), minyak bakar,belerang amonia dan char.
FIFO : singkatan dari first in first out, cara yang digunakan untuk penyimpanan dan pengeluaran bahan peledak kedalam atau keluar gudang penyimpanan untuk keselamatan dan keamanan yang berarti bahan yang terlebih dulu masuk gudang akan menjadi pertama digunakan.
Fill bench : lereng urug, yakni bagian lereng yang dibentuk oleh buangan tanah kupasan utau tanah urug diatas lereng asli (alami). Hal ini terjadi antara lain tambang terbuka sistem penambangan kontur.
Fines : batubara halus berupa butiran kecil berukuran –2 mm (lebih kecil dari 2 mm).dapat pula berarti butiran-butiran lempung atau batu lanan tanah.
Finger coal : “batubara jari”, yakni kokas alam yang terbentuk sebagai batangan kecil persegi enam (hexagonal) yang terjadi akibat pengaruh intrusi batuan beku.
Fire damp : gas tambang batubara yang dapat meledak terutama terdiri dari metan.
Fire damp drainage : sistem pengeluaran gas fire damp dari lubang tambang, misalnya dengan membuat lubang bor dari pemukaan menembus tempat terkumpulnya fire damp untuk mencegah peledakan tambang.
First generation proces : proses-proses generasi pertama yakni proses pengolahan batubara menjadi gas dengan teknologi maju kovensionalseperti proses winkler, proses shell koppers, proses texaco dan proses lurgi “Ruhr 100”.
Fishtail structure: struktur “ekor ikan”, yaitu ujung endapan batubara berbentuk ujung kain atau berbentuk mirip ekor ikan. Bentuk ini terjadi akibat endapan bahan sedimen klasik yang menerobos endapan gambut sejajar denganpelapisan gambut tersebut.
Fixed ash : abu bawaan yaitu abu batubara yang berasal dari bahan anorganik yang secara struktur adalah bagian dari tumbuhan asal batubara tersebut. Secara mekanis abu bawaan tidak dapat dipisahkan dari batubara dan biasanya jumlah tidak lebih dari 1%.
Flame proof : dinding yang dibuat dari beton, susunan karung atau lempung tahan api untuk menahan ranbatan api bila terjadi kebakaran tambang batubara bawah tanah.
Flammable coal dust : debu batubara halus yang dapat terbakar spontan atau terbakar karena adanya api atau hubungan pendek arus listrik. Debu itu terjadi karena proses produksi, pengangkutan dan penggerusan.
Fexible chain conveyor : rantai berjalan yang dapat dibengkokkan. Istilah ini sering disamakan dengan face conveyor atau armoured face conveyor ataupun armoured flexible face confeyor.
Float and sink : percobaan pemisahan butiran-butiran dan kotoran dengan menggunakan cairan berat, (cairan dengan berat jenis tinggi) misalnya tetrabromoetana (BD 1.6) dan toluena (BD 0.86). percobaan ini dilakukan bertahap mulai dari pemasukan gerusan batubara kedalam cairan yang B.D. nya rendah kemudian kedalam cairan dengan B.D lebih tinggi berturut-turut. Pada setiap percobaan fraksi yang tenggelam dan terapung diambil dan ditimbang untuk selanjutnya dicatat dalam kurva sifat pencucian batubara (washability curves). Hasil percobaan akan menunjukkan persentase bahan bahan yang berat seperti abu dan belerang pirit. Percobaan digunakan sebagai dasar penentuan sistem pencucian batubara.
Float coal : “batubara apung”, yaitu batubara terpisah di dalam batu pasir atau serpih yang diduga berasal dari lapisan gambut yang tererosi dan terbawa dari tempat asalnya ketempat lain.
Floor roll : lapisan atau bahan pengganggu pada lapisan batubara. floor roll terdiri dari bahan batuan berbentuk panjang dan sempit (kecil) menonjol kearah atas menembus lapisan batubara dari batuan lantai sehingga mengurangi ketebalan batubara yang dapat ditambang. Batuan pengganggu ini dapat berukuran 3m x 25m x 600m, berbentuk kerucut datar sampai berbentuk lensa.
Flue gas desulfurization : penggunaan alat penangkap gas oksida belerang pada cerobong asap PLTU untuk mengurangi pencemeran udara.
Fluidized bed combustion : sistem pembakaran fluidized bed batubara dalam ketel uap (lihat fluidized bed).
Fly ash : abu terbang,yakni butiran-butiran sangat halus yang lepas akibat pembakaran batubara, terbawa dalam arus gas, khususnya yang keluar melalui cerobong gas atau asap PLTU. Dapat juga berarti butiran halus abu batubara yang telah melunak atau meleleh akibat pembakaran dalam PLTU.
Fly bar : batang melintang yang kedua ujungnya dihubungkan dengan rantai penggerak pada rantai berjalan pengangkut batubara yang dipasang sepanjang permuka produksi batubara tambang dalam atau ditempat penumpukan batubara dipermukaan. Batang tersebut berfungsi sebagai pendorong batubara.
Fly rock : “batuan terbang” akibat peledakan lapisan penutup pada tambang terbuka atau pada peledakan batuan lainnya termasuk pada kuari.
FOB : singkatan dari free on board, istilah dalam kontrak jual-beli dimana harga batubara atau jenis kargo lainnya adalah harga diatas tongkang atau kapal tidak termasuk biaya pengapalan, pemindahan dan asuransi.
FOBT : singkatan dari free on board trimmed, istilah dalam kontrak jual-beli dimana harga batubara atau kargo jenis lainnya adalah harga diatas tongkang atau kapal tidak termasuk biaya pengapalan, pemindahan dan asuransi.
Foot wall : “dinding bawah” atau dinding bidang sebelah bawah dari bidang sesar miring berlawanan dengan hanging wall.
Formasi : kelompok batuan-batuan yang memiliki ciri tertentu yang diberi nama khusus sebagai unt untuk keperluan pemetaan, penjelasan atau untuk bahan acuan.
Formasi batubara : unit stratigrafi mengandung batubara pada daerah pengendapan batubara.
Fouling : sifat penempelan bahan-bahan penyekat panas (yang mengganggu) pada pipa ketel uap akibat pembakaran batubara berkadar belerang dan abu tinggi.
Free ash : abu bebas, yakni butiran-butiran serpih dari lapisan pengotor dalam lapisan batubara dan juga dari batuan atap, batuan lantai, urat pirit, mineral pengotor pada lapisan pemisah batubara (parting) dan sebagainya.
Free burning coal : batubara yang tidak bersifat menggumpal (non caking coal).
Free pertique : dokumen tentang kelayakan dan kesehatan untuk kapal dan awak kapal.
Free swelling index : index pemuaian bebas, sama dengan crucible swelling number (CSN) (lihat crucible swelling number).
FSI: singkatan dari free swelling index (lihat free swelling index).
Fugitive dust : bahan-bahan halus yang tidak dapat terbang bersama gas melalui cerobong asap dan menjadi bahan yang mengambang bersama udara akibat tekanan angin. Juga debu yang berasal dari tambang batubara terbuka atau dari kegiatan reklamasi.
Fusain : berasal dari bahasa latin fusus yang berarti gelundung, bahan batubara dengan kenampakan dan struktur seperti arang kayu, rapuh, berjelaga dan umumnya mengandung abu tinggi. Fusain terdiri terutama dari fusite dan merupakan salah satu dari empat bahan pembentuk maceral batubara. ia terdapat dalam bentuk lapisan lebar dan lensa dalam batubara humik (humik coal), terssebar luas tetapi dalam jumlah yang tidak terlalu banyak.
C : simbol
kimia dari unsur karbon. Juga merupakan salah satu jenis batubara kokas yang
kompak tapi rapuh dan ukurannya tetap pada tes karbonasi menurut Gray-King.
Cabin : kabin yaitu ruangan operator dan tempat pengendalian
alat-alat berat.
Cadangan : bagian dari sumber yang diketahui adanya dan mungkin dapat
ditambang secara ekonomis.
Cadangan batubara ekonomis: cadangan-cadangan lapisan batubara yang diyakini dapat
ditambang dari penilaian ketebalan dan kedalamannya. Umumnya kedalaman lapisan
tersebut adalah sekitar 1300 m dan tergantung kualitasnya.
Cadangan-cadangan :
sumber-sumber mineral atau lapisan yang mengandung bahan bakar yang dapat
ditambang secara ekonomis sesuai tingkat teknologi, pada saat itu. Dapat juga
berarti terbatas pada cadangan-cadangan batubara yang asli atau yang telah
diselidiki dan dipandang secara teknologi, ekoomis, hukum serta lingkungan
layak ditambang. Cadangan-cadangan (reserves) hanya merupakan batubara yang
dapat ditambang. ( jadi penyebutan cadangan-cadangan yang layak digali adalah
istilah yang berlebihan/redundant).
Cairan pemboran: air atau campuran air dengan lumpur yang dipompakan
kedalam lubang bor yang berguna untuk mendingnkan mata bor dan menyingkirkan
hancuran batu dari sekitar bor.
Canopy : canopy yaitu bagian penutup atas (payung) dari kabin atau
tempat kerja operator alat-alat berat yang pada umumnya tahan beban berat atau
jatuhan batuan. Kanopi adalah istilah yang dipakai untuk atap (alat penahan)
alat penyangga hidrolik untuk operasi lubang muka mekanis penuh dalam tambang
dalam batubara. Rangkaian daun-daun dari pohon-pohon hutan juga disebut kanopi.
Capesise : istilah ukuran kapal pengangkutan batubara dan material
lain berukuran sekitar 100 000 – 200 000 DWT. Disebut demikian karena kapal
tersebut terlalu besar melewati terusan Panama sehingga harus melalui Cape of
Good Hope (semenanjung Harapan dari Lautan Pasifik ke Lautan Atlantic dan
sebaliknya).
Carbonaceous : batuan karbonan yakkni batuan yang yang kaya karbon.
Serupa pengertiannya denganbatubaraan (coaly).
Carbon-enrriched solid: padatan
diperkaya karbon yakni hasil pemanasan batubara sampai beberapa ratus derajat
celcius biasanya antara 300º – 900º C. (proses karbonasi) dalam bejana bebas
oksigen. Kokas dan char termasuk padatan tersebut.
CBM : singkatan dari coal-bed methane yaitu gas metan yang
terbentuk dan terperangkap dalam lapisan batubara. Gas ini dapat disedot dan
dimanfaatkan sebagai bahan bakar. CBM biasanya ditemukan didalam
lapisan-lapisan batubara yang sangat dalam tetapi gas yang terdapat pada
kedalaman kurang dari sekitar 760 meter dianggap ekonomis untuk dimanfaatkan.
CCS : singkatan dari carbon dioxide capture and sequestration
yakni teknologi untuk menangkap dan mengisolasi gas CO2 yang ditujukan untuk
menurunkan secara drastis emisi gas tersebut yang timbul dari pembakaran
batubara. CCS yang sering disebut CC#S merupakan salah satu teknologi batubara
bersih.
CCT : singkatan dari clean coal technologi atau cleaner coal
tecnologies yaitu teknologi batubara bersih ( lihat clean coal technology ).
CF
: singkatan dari cost and freight,
istilah harga batubara atau kargo lainnya termasuk biaya angkutan/pengapalan.
CF sering ditulis dengan C/F atau C#F.
Cekungan
: suatu daerah luas yang secara
geologi sejarah diyakini telah mengalami penurunan berbentuk hampir cekung dan
terdiri dari pelapisan sedimen tebal. Dapat dikatakan pula sebagai wilayah yang
turu/tertekan (depresi) dalam areal yang sangat luas, mungkin merupakan akibat
erosi khususnya untuk cekungan batubara. sama dengan formasi geologi, cekungan
batubara umumnya diberi nama.
Cekungan batubara: penekanan atau penurunan yang dialami oleh formasi batuan
yang lebih tua yang telah mengandung endapan batubara. dapat pula diartikan
sebagai lapangan endapan batubara berbentuk cekungan. Cekungan batubara besar
dapat mengandung satu atau lebih lapangan-lapangan batubara dan penyebarannya
bisa mencapai ribuan kilometer persegi.
Channel sample : conto yang diambil dari lapisan batubara dengan membuat
torehan memanjang menurut ketebalan batubara atau endapan bahan galian lainnya.
Conto ini biasanya diambil sekitar singkapan. Sebelum melakukan pencontoan
sumuran atau parit memanjang dibuat untuk membuka satu sisi batubara yang
segar.
Char : resisidu karbonan yang padat yang tersisa dari hasil
pembakaran tidak sempurna dari bahan organik. Char dapat dibakar (sebagai bahan
bakar) dan diproses untuk menghasilkan bahan karbon yang segar.
CHB : singkatan dari constant humidity basis., istilah yang
menyatakan basis analisa kualitas batubara di laboratorium dalam keadaan kadar
kelengasan ( kelembaban ) tetap.
Chip sample : conto kepingan, yakni conto-conto batubara yang diambil
secara teratur dengan memahat atau memalu kepingan batubara atau kepingan
batubara atau batuan ataupun bahan galian lainnya. Pengambilan conto dapat
mengikuti pelapisan batubara atau pada titik-titik dengan jarak yang sama.
CIF : singkatan dari carriage, insurance and freight, istilah
kontrak jual beli batubara atau kargo lainnya dimana penjual
menyerahkan kargo ketempat yang tentukan oleh pembeli atas biaya pembeli
termasuk asuransi.
Circular coal : batubara dengan struktur cakram berbentuk cakram berbentuk
bulat atau lonjong sejajar atau tegak.
Clean-coal technologi: teknologi penanganan batubara secara lebih efisien dan
biaya optimal serta ramah lingkungan ( teknologi batubara bersih ). Istilah ini
disebut juga dengan cleaner coal technologi atau cleaner coal tecnologies.
Clearing : pembersihan permukaan tanah dengan cara membuang tumbuhan
atau bangunan-bangunan sebagai langkah permulaan sebelum pengupasan lapisan
penutup batubara atau bahan galian lain.
Clearing and grubbing : pembuangan tumbuhan, pepohonan dan sisa-sisa tebangan
pohon sebelum penggalian/pengupasanlapisan tanah untuk pembuatan jalan,
penambangan atau pendirian fasilitas-fasilitas penambangan.
Cleat : kekar yakni retakan atau rangkaian hasil gerakan yang
merupakan garis atau sisi pemecahan batubara akibat oksidasi atau pelapukan.
Biasanya dimanfaatkan menentukan arah penambangan batubara sehingga mudah
pemecahannya atau penggaliannya langsung oleh alat muat.
Cleating : istilah lain untuk keadaan berkekar yakni keadaan batubara
yang retak-retak atau terlihat adanya garis belahan-belahan yang belum lepas.
COA : singkatan dari contrac of affreightment yakni kontrak
pengapalan untuk lebih dari sekali pelayaran.
Coalified : sisa-sisa tumbuhan pembentuk bahan-bahan batubara dan
lapisan-lapisan berbeda yang telah menjadi batubara, bahan-bahan tersebut
berasal dari bermacam bagian tumbuh- tumbuhan yang telah ada pada waktu
pembentukan gambut. Setelah proses pembentukan batubara selesai ( coalified )
bahan-bahan itu kemudian dikenal dengan nama macaral.
Coal industry : istilah
umum untuk segala kegiatan yang berkenaan dengan batubara mulai dari
penyelidikan ( eksplorasi ), penambangan, pengolahan, pengangkutan, pemasaran
dan pemanfaatan.
Coaling : kegiatan pengambilan batubara ( setelah lapisan penutup
dibuang ) termasuk pemboran, peledakan, pemuatan,pengangkutan dari tambang
ketempat penumpukan atau pengolahan.
Coaling station : stasiun atau depot pengisian bqatubara khususnya kereta
api uap. Sekarang coaling station hanya ada ditaman hiburan atau museum.
Coal inspector : inspektur batubara yaitu inspektur yang tugasnya melakukan
pengawasan atas pematuhan perundang-undangan khusus pada tambang batubara,
termasuk tindakan-tindakan dan keadaan-keadaan tidak aman. Petugas khusus ini
belum dikenal di Indonesia, tetapi tugas-tugas inspeksi dilaksanakan oleh
pelaksana inspeksi tambang ( umum ) dan pembantu pelaksanaan inspeksi tambang (
umum ). Tambang umum adalah tambang non minyak dan gas bumi.
Coal isopach : isopach
batubara yakni garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai
ketebalan lapisan batubara yang sama.
Coal lost : sebagian kecil batubara yang terbang dalam proses pecucian
batubara.
Coal measures : pelapisan batubara yang luas yang mengandung satu atau
lebih lapisan batubara. dapat pula berarti suatu kelompok lapisan-lapisan
batubara atau serangkaian pelapisan berbagai jenis-jenis batuan sedimen dengan
ketebalan sampai beberapa ribu meter dan diantara pelapisan batuan-batuan
tersebut terdapat satu atau lebih lapisan batubara .
Coal ply : bagian dari lapisan batubara yang terpisah dengan bagian
lainnya diatas atau dibawahnya karena adanya lapisan batuan ( parting atau band
).
Coal seat : lempung dibawah lapisan batubara; juga berarti lapisan
tanah yang mengandung banyak sekali akar-akar tumbuhan terdapat dibawah lapisan
batubara.
Coal series
:seri-seri batubara yakni urutan dari beberapa tahapan proses pembentukan
batubara dengan peringkatyang semakin tinggi akibat naiknya metamorfosa. Juga
dapat berarti urutan terjadinya batubara mulai dari gambut ( yang bukan
batubara ) menjadi lignit, batubara bitumen, antrasit dan grafit ( yang bukan
batubara tetapi karbon murni ).
Coal smut
: lapisan batubara yang remuk akibat pelapukan dan oksidasi karena muncul dekat
permukaan, jadi sama dengan coal blossom dan singkapan batubara.
Coaly shale
: batubara kotor dengan kandungan
abu lebih dari 40% – 50% terutama dengan pengotor serpih sehingga sebenarnya
merupakan serpih yang mengandung batubara ( serpih arangan ). Coaly shale sama
dengan carbonaceous shale ( serpih karbonan).
Columnar coal: batubara yang mempunyai pecahan atau ( hancuran )
berbentuk kolom-kolom yang biasanya akibat metamorfosa, disebabkan adanya
intrusi batuan beku.
COM: singkatan dari Coal Oil Mixture, yakni campuran antara
batubara yang di gerus halus dengan minyak dengan komposisi campuran tertentu
membentuk bahan bakar “ buatan “ yang stabil dandigunakan sebagai pengganti
minyak.
Combustibility: ukuran atau penilaian kecepatan pembakaranbatubara dengan
cara dan syarat-syarat tertentu.
Common banded coal : jenis-jenis yang lasim dari batubara bitumen atau setengah
bitumen ( sub-bituminous ). Terdiri dari urutan pelapisan yang tidak teratur
dan saling bergantian dari bahan homogen berwarna hitam sangat mengkilap, bahan
abu-abu hitam kurang mengkilap (kilap sutera) dan lapisan-lapisan ( berbentuk
lensa ) tipis mineral charcoal yang lunak berbutir seperti tepung dan berserat.
Compressions: fosil-fosil tumbuhan berbentuk film ( lapisan sangat
tipis ) karbon dalam batuan-batuan, sering mengawetkan bahan-bahan secara
sangat rinci seperti rambut-rambut daun, urat/tulang daun dan bahkan stomata
dedaunan.
Continuity
: “kontinyuitas”, (keseimbangan), yaitu istilah yang digunakan untuk
menunjukkan penyebaranbatubara yang konsisten sepanjang jarak yang jauh.
Continous miners: mesin-mesin pemotong batubara modern khususnya untuk
tambang batubara dalam dengan sistem room and pillar,mesin ini mampu memotong
batubara dengan cepat dan terus menerus tanpa tanpa menggunakan bahan peledak.
Kepala pemotong mesin bermacam-macam di sesuaikan dengan arah, tebal, kekerasan
dan tingkat produksi yang diinginkan ( ripper head, boring head and auger head
).
Continous mining: penambangan kontinyu dengan menggunakan mesin pemotong
batubara modern ( continous miner ) yang dilengkapi dengan tangan-tangan
pengumpul dan ban rantai yang mengangkut batubara dan menumpahkan muatannya ke
dalam gerobak shuttle ( shuttle car ) atau keatas ban berjalan untuk
selanjutnya dibawa kepermukaan.
Continous sampling : percontoan kontinyu ( berkesinambungan ), yaitu
pengambilan conto dari setiap titk-titik yang berurutan dan pada jarak yang
sama sepanjang jalur pengolahan dan pemuatan batubara kedalam gerbong atau
keatas kapal.
Conto batubara dibersihkan : conto batubara yang diambil dari batu bara yang telah
dibersihkan dengan prosedur yang baku.
Conto inti: conto batubara yang diperoleh pada pemboran dalam dan
diangkat kepermukaan dengan tabung conto ( core barrel ).
Conto meruah: sama dengan bulk sample (lihat bulk sample).
Conto penggerus: conto pecahan atau conto dari hasil penggerusan yang
biasanya diambil sebelum batubara dicuci ( breaker sample/crusher sample).
Contour bench: teras atau jenjang penggalian dalam sistem tambang
batubara terbuka ( atau tambang bahan galian lainnya ) yang memanjang dan
relatif datar.
Core: sepotong batuan atau formasi bawah tanah berbentuk bulat (
seperti lemang ) yang dipotong dan diangkat kepermukaan dengan alat bor putar
yang dilengkapi dengan stang ( batang ) bor pipa dan dan tabung penangkap core.
Conto core biasanya berdiameter sekitar 2.5 – 10 cm dengan panjang sampai
beberapa meter untuk penyelidikan geologi dan analisis di laboratorium.
Core barrel
: tabung conto inti/core yang dimasukkan kedalam bor untuk menangkap dan
menyimpan core selama pengeboran. Tabung dilengkapi dengan alat penahan
danpenjepit mencegah jatuhnya core.
Core bit: mata bor untuk memotong batuan yang akan masuk ke dalam
tabung conto inti dalam batang ( stang ) bor.
Core drill mesin bor putar, biasanya dengan mata bor intan dan
dilengkapi dengan tabung conto. Mesin bor modern dapat membor sampai kedalaman
beberapa kilo meter.
Core hole: lubang bor untuk pengambilan contoh inti batubara.
Core record
: catatan/keterangan berisi
kedalaman, sifat, litologi, porositas, permeabilitas dan kandungan cairan dari
conto ( core ) inti pemboran.
Core recovery: perolehan conto inti ( core ) dari pemboran yang biasanya
dinyatakan dalam perbandingan presentasi panjang conto yang dapat
ditangkap/dibawa kepermukaan oleh tabung conto dengan panjang kolom yang di
bor.
Crop: muncul dipermukaan tanah. Disebut juga dengan
penyingkapan.
Crop coal
: batubara pada singkapan atau sepanjang garis singkapan. Dapat juga berarti
bagian lapisan batubara yang dekat kepermukaan dan umumnya telah mengalami
pelapukan sehingga sering tidak dimasukkan dalam perhitungan cadangan
(disingkirkan dalam pertambangan karena kotor, nilai kalorinya rendah dan kadar
kelembaban tinggi).
Crop line
: garis singkapan yang berarti garis khayal yang dibuat dari lapisan batubara
yang memotongpermukaan.
Crop out : tersembul dan tersingkap kepermukaan atau yang akan
disingkapkan dipermukaan dengan sedikit penggalian.
Crosscut : lubang atau terowongan tambang bawah tanah yang merupakan
cabang tegak lurus ( atau hampir tegak lurus ) terhadap lubang atau terowongan
utama. Dapat juga berarti lubang penggalianyang menghubungkan dua lubang
sejajar yang besar. Crosscut juga merupakan lubang peranginan antara
pilar-pilar pada sistem penambangan room and pillar.
CSN : singkatan dari crucible swelling
number, yaitu angka atau nilai pemuaian batubara yang merupakan salah satu
ukuran untuk menentukan baik buruknya batubara bila akan diolah menjadi kokas.
CSN ditentukan dengan memanaskan batubara yang telah digerus dan dicetak
berbentuk “ kancing kemeja” sampai 800ºC di dalam cawan selama waktu tertentu.
Setelah zat terbang habis “kancing” kokas yang lebih kecil dari ukuran semula
tetap berada dalam cawan. Penampang sisa kokas dibandingkan dengan penampang
baku bernomor 1-10. Bila pemuaian kokas mengakibatkan ia sama dengan ukuran
panjang nomor 0-2 ( jadi CSN-nya 0-2) batubara tersebut bukan batubara kokas
yang baik (pori-porinya terlalu rendah). Bila CSN-nya 8-10 berarti tingkat
pemuaiannya terlalu tinggi berarti bila dijadikan kokas terlalu berpori-pori
besar sangat rapuh. Batubara dengan nomor CSN 4-6 adalah ideal untuk diproses
menjadi kokas ( batubara ini akan menjadi kokas yang cukup berpori dan kuat
menahan beban). CSN sama dengan free swelling index (FSI).
Cut : pemotongan atau penggalian berbentuk liner (kearah
mendatar) untuk mengupas lapisan penutup batubara dalam tambang terbuka. Dapat
juga berarti penggalian/pemotongan batabara secara mendatar.
Cut and fill
: suatu cara penggalian ( gali dan uruk ) tambang terbuka atau tambang dalam
ataupun penggalian pembuatan jalan, fondasi dan pekerjaan sipil lainnya dengan
memotong bagian tanah/batuan dan menimbun/mengurug bekas galian atau bagian
tanah yang rendah/berlembah didekatnya. Khusus untuk tambang dalam sistem cut
and fill biasanya yang dipotong adalah bahan galian/mineral-mineral berharga
dan bekas pemotongan diisi dengan tanah atau batuan atau lumpur permukaan
untukmencegah ambruknya atap atau dinding penggalian.
Cut out : masa serpih, batu lanau atau batu pasir yang mengisi
channel erosi masuk kedalam lapisan batubara.
Cutting : penggalian atau penurunan tingkata/mutu.
Cutting sample : conto hancuran hasil pemboran terangkat keatas akibat tekanan
udara atau aliran air kepermukaan dari lubang bor.
CWM : singkatan dari coal water mixture, yaitu campuran
batubara halus dengan air untuk membentuk campuran yang stabil sebagai bahan
bakar cair “buatan” (setengah air) dengan perbandingan tertentu misalnya 40%
air 60% batubara. Efisiensi pembakaran CWM dipeoleh dengan menggunakan
peralatan pembakaran bahan bakar cair konvensional dan hanya memerlukan sangat
sedikit batubara yang terpakai untuk penguapan air dalam campuran.
DAF : singkatan dari dry ash free, conto batubara dengan asumsi
kadar kelembaban (air) dan abu telah dihilangkan (secara teori).
DAFB : singkatan dari dry ash free
basis, yakni basis analisis conto batubara dengan anggapan kadar kelembaban
(air) dan abu telah dihilangkan (secara teori).
Datum : garis data yang diketahui ketinggiannya dari permukaan
laut yang digunakan sebagai garis dasar pengukuran dalam pembuatan gambar dan
peta-peta.
DDM : singkatan dari dial divisions per-minute yaitu angka
putaran permenit pada piringan angka alat Gieseler plastometer. Alat ini
digunakan mengukur sifat plastis atau “pelelehan” batubara yang merupakan salah
satu cara penilaian kualitasbatubara sebagai bahan pembuat kokas.
Debu batubara : butiran (tepung) halus dari batubara yang terjadi secara
alami, karena alat-alat produksi, pemindahan dan penggerusan batubara.
Declining : “penurunan” yakni istilah yang dipakai pada lapangan
batubara yang kegiatan penambangannya menurun.
Depormation temperature : suhu perubahan bentuk yakni suhu saat abu batubara (yang
dibentuk/dicetak berbentuk kubus atau piramida kecil) mulai membulat akibat
pelumasan. Hal ini terlihatpada percobaan untuk menentukan suhu pelelehan abu
batubara yang merupakan salah satu ukuran penilaian mutu batubara yang
digunakan pada PLTU. Percobaan laboratorium ini dilakukan dalam dapur khusus dengan
suhu dari 1000ºC – 1600ºC.
Demurrage : denda atau kompensasi yang
dibayarkan kepada pemilik kapal akibat keterlambatan muat atau bongkar muatan.
Despatch : semacam bonus yang dibayarkan pihak pembeli kepada pihak
penjual dan pemuat kargo karena waktu pemuatan kapal selesai lebih awal.
Detonator : alat pengejut yang dimasukkan ke dalam bahan peledak
utama. Detonator sebenarnya juga merupakan bahan peledak karena ia berisi
sedikit bahan peledak yang menghasilkan getaran pengejut yang diperlukan untuk
meledakkan bahan peledak utama.detonator secara umum dibagi dua, detonator yang
bekerja dengan aliran listrik dan yang disulut dengan sumbu api. Detonator
modern sering dikenal dengan detonator yang dapat diperlambat (delay detonator)
(lihat delay).
Development : secara
umumberarti kegiatan pembukaan tambang batubara (khususnya) tambang dalam
dengan penggalian sumuran, lubang-lubang utama, lubang-lubang peranginan dan
lubang persiapan blok produksi.secara khusus (misalnya ditambang dalam)
development berarti pekerjaan persiapan panel/blok produksi.
Development drilling : pemboran-pemboran untuk menentukan ukuran-ukuran
kandungan dan gangguan-gangguan geologi endapan batubara atau bahan-bahan
galian lainnya.
Development plan : rencana pengembangan, yakni gambar dan keterangan yang
memperlihatkan rencana yang diusulkan/diajukan atas pekerjaan-pekerjaan
tambang. Rencana seperti itu biasanya ditinjau/diubah disesuaikan dengan
kemajuan tambang dikemudian hari.
Development sampling : pengambilan
conto-conto sepanjang lubang-lubang persiapan untuk lebih memastikan arah dan
bentuk penambangan dan khususnya untuk meyakinkan besar dan bentuk cadangan.
Development work : pekerjaan penambangan/pembangunan yakni pkerjaanyang
dilaksanakan untuk membuka endapan bahan galian sebagai persiapan untuk lokasi
kegiatan produksi berikut dari permukaan kerja produksi yang sedang berlangsung
pada tambang yang sama atau dari tempat yang berbeda. Juga berarti pekerjaan
persiapan produksi sebagai lanjutan dari eksplorasi.
Devolatilization : kehilangan zat-zat terbang secara
cepat dari senyawa-senyawa yang sedang mengalami perubahan menjadi
batubara (coalification). Bila istilah tersebut dipakai untuk batubara berarti
kehilangan bahan-bahan terbang (menjadi gas-gas) yang mengakibatkan meningginya
kandungan karbon. Proses ini merupakan metamorfosa yang menyebabkan peringkat
batubara semakin tinggi sejalan dengan tingkat kehilangan zat-zat terbang.
Dewater : penirisan tambang atau pengeluaran air dari tambang baik
tambang terbuka maupan tambang dalam dengan cara pembuatan saluran/parit menuju
keluar tambang dan pemompaan.
Dewatering coal : pengeringan batubara hasil pencucian dan penyaringan getar
dan atau sentrifugal. Juga berarti pengeringan batubara slurry setelah
pengangkutan dengan pipa (coal slurry pipe line) dengan alat-alat penyaring dan
peralatan pemanas khusus. Dewatering untuk batubara slurry memakan biaya yang
cukup besar sehingga merupakan sehingga merupakan segi yang perlu
dipertimbangkan secara teliti sebelum pembangunan proyek pipa batubara
slurry. Dip meter : alat untuk mengukur
dan mencatat jumlah dan arah kemiringan lapisan yang terdapat didalam/sisi
lubang bor (lihat kemiringan/dip).
Discontinuity :
ketidaksinambungan yakni gangguan-gangguan alami/geologi yang memutus kesatuan
penyebaran suatu lapisan batuan khususnya gangguan pada lapisan-lapisan
batubara misalnya sesar, intrusi batuan beku atau sedimen, pelenyapan (washout)
dan sebagainya
Disintegrasi
: perubahan bentuk/penguraian bahan-bahan tumbuhan akibat pembakaran lambat
tanpa terbentuknya senyawa-senyawa karbon dan hanya membentuk bahan-bahan terbang
(volatile matters) yakni karbon dioksida dan air.
Disposisi : istilah yang menerangkan faktor-faktor fisik yang perlu
dipertimbangkan untuk penentuan pembukaan tambang batubara disuatu lapangan
endapan batubara. faktor-faktor yang menentukan disposisi itu sendiri adalah
ketebalan batubara secara keseluruhan, sifat-sifat geodetik batubara dan
pencapaian lokasi penambangan. Penentuan disposisi merupakan hal penting yang
mendasar untuk memilih sistem penambangan yang akan diterapkan.
DMMFB : singkatan dari dry mineral matter free, basis analisis
conto batubara dengan asumsi tanpa kandungan air total dan tanpa bahan-bahan
mineral dengan perkataan lain conto batubara yang dianalisisdiperhitungkan
hanya mengandung karbon tertambat dan zat-zat terbang.
Dodol : istilah lokal (dilingkungan tambang batubara) untuk
bahan-bahan peledak plastis, seperti agar-agar gelatine (senyawa amonium
nitrat).
Dolley : alat penghubung kepala penggerak truk (prime-mover) dengan
bak/badan truk gandeng (trailer). Alat ini mempunyai ban , tuas pengait
danpelat penghubung sehingga titik hubung juga memberikan artikulasi antara
kepala dan badan truk.
Dominan : yang terbesar dalam suatu jumlah. Bila dipakai dalam
bahan-bahan pembentuk batubara, kandungan senyawa atau bahan tertentu dominan
berarti lebih 60% dari keseluruhan pembentuk batubara.
Down dip : sejajar atau searah dengan kemiringan lapisan batubara,
vein,lapisan batuan atau bahan galian lainnya.
Down slope : permukaan tanah antara proyeksi singkapan batubara paling
dalam yang sedang ditambang dengan lantai batuan dibawah singkapan tersebut.
Down line : waktu terbuang untuk alat-alat berat (waktu tidak
produktif), karena terpakai untuk perbaikan, perpindahan alat dari satu lokasi
kerja ke lokasi lain, perjalanan alat dari lokasi kerja kebengkel dan
sebaliknya.
Dozer : nama yang dipendekkan dari bulldozer.
Dozer shovel : alat
pemindah tanah mekanis kombinasi antara dozer dengan shovel loader (pendorong,
penggali dan pemuat). Alat ini juga mempunyai dua nama lain yakni shovel dozer
dan track loader.
Dragline : alat pemindah tanah mekanis yang sangat efisien dan
populer untuk tambang batubara khususnya untuk metoda yang disebut strip mining
atau direct cast system dimana tanah penutup batubara (setelah peledakan)
digali dan dibuang ke “jalur” galian tanah dan batubara untuk memenuhi
persyaratan ekonomi dan teknis pada tingkat rekayasa saat ini. Walaupun pada
mulanya alatini bertenaga uap dan diesel (dan sebagian tidak dapat bergerak),
sekarang hampir semua dragline dapat berjalan sendiri adalah bertenaga listrik
dengan ukuran menara gali(boom) sampai 200 meter dan ukuran bucket lebih dari
100 meter kubik.
Draught : jarak (kedalaman) peremukaan air kedasar atau kedalaman
kedalaman air yang diperlukan oleh kapal agar bisa mengambang khususnya kapal
yang telah bermuatan penuh. Draugtht sering disebut draft.
Draught survey : pengukuran dragut kapal dipelabuhan muat/bongkar untuk
menghitung jumlah muatan kapal.
Drill collar
: stang/batang bor berdinding tebal yang terutama berguna sebagai pemberat yang
dipasang langsung diatas mata bor. Drill core
: conto inti pemboran untuk analisa secara teknik dan kimia. Inti pemboran ini
masuk kedalam tabung conto (core barrel) dan ditarik kepermukaan pada saat-saat
tertentu (setelah diperkirakan inti telah memenuhi tabung) dan disusun dalam
kotak/peti conto dengan urutan rekontrusksi sesuai posisinya dalam tanah.
Drive sample : conto
tekan, yakni conto batuan lunak seperti lempung, tanah, pasir gembur, batu
lumpur lunak, endapan pasir besi dan sebagainya yang diperoleh dengan
menggunakan tabung pendek ditekan dengan tenaga hidrolik atau dengan penekan
tiang pancang ataupun dengan tenaga manisia tanpa putaran.
Driving : penggalian terowongan atau pengambilan batubara dan
membentuk lubang-lubang masuk, ruang-ruang produksi (panel) atau lubang-lubang
melintang (lubang penghubung).
Drop : intrusi batuan sedimen (biasanya batuan pasir) arah
kebawah berbentuk cerobongpada batuan atap batubara.
Dry cleaning : proses pembersihan batubara halus biasanya yang berukuran
lebih kecil dari 20 mm tanpa batuan air tetapi hanya menggunakan tekanan udara
dalam silinder/bejana pembersih (sistem jig).
Duplikasi batubara : fenomena geologi yang mengakibatkan lapisan batubara
menebal dua kali lebih tebal semula. Belum ada laporan geologi yang menyatakan
penemuan fenomena ini di Indonesia, tetapi penebalan
lapisan batubara mendekati sesar bahkan gejala sesar dan sinlin yang hampir
menyatukan ujung lapisan batubara yang “terpatah” oleh lapisan itu sendiri
dibagian yang tidak dikenai sesar (sehingga menjurus pada duplikasi) terdapat
dilapangan Roto, Kabupaten pasir, Kalimantan Timur dan mungkin dilapangan
batubara lainnya di K alimantan dan Sumatera.
DWWC: singkatan dari dead weight cargo capaciti, yaitu daya
angkut untuk kargo.
DWT: singkatan dari dead weight tons, yaitu daya angkut kapal
dalam ton termasuk kargo, bahan bakar, air dan barang-barang lainnya.
Kehidupan
ini pada syariatnya tak bisa terpisah dari dukungan alam, salah satu nya bahan
bahan mineral. Untuk mendapatkan bahan mineral tersebut salah satu caranya
yaitu dengan digali atau istilah lainnya ditambang. Berkaitan dengan
pertambangan, disini saya mencoba berbagi pengetahuan tentang istilah yang
lazim dipakai di dunia pertambangan khususnya Batubara.
Berikut ini saya mencoba melampirkan
beberapa istilah dalam pertambangan, semoga dapat membantu menambah pengetahuan
kita semua.
Abu : Sisa pembakaran dari mineral-mineral yang tidak hangus
dalam batubara seperti lempung,kuarsa,pasir,lanau dan belerang bila batubara
dibakar.Mineral-mineral tersebut secra kimia dan fisika sama dengan lempung,
kuarsa,pasir,lanau, dan belerang yang terdapat dialam
Acril : Singkatan dari australian coal industriy
researchlaboratory. Laboratoriumdan pusat penelitian/pengkajian batubara serta
analisa teknologi,kimia dan praktis, baik untuk maksud ilmia maupun untuk
industri secara luasdi Australia.
Adb : Singkatan dari air dried basis (lihat dried basis)
Air asam penirisan : Air
bersifat asam yang ditiriskan dari tambaang batubara dalam atau tambang
batubara terbuka yang diasilkan oleh reaksi organik atau inorganik bahan-bahan
mengandung pirit (besi sulfida) dengan air dan oksigen sehingga air ini
mengandung asam belerang dan besi.
Air-dried basis :
disingkat ADB atau adb, berarti analisis conto batubara dalam keadaan kadar
kelembaban yang hampir sama dengan
kelembaban udara sekitarnya.
Air dried : disingkat AD atau ad, berarti conto batubara dikeringkan
secara alami atau
dalam alat pengering pada suhu ruang
sebelum dianalisis.
Analisis : pekerjaan laboratorium yang secara kuantitatif menentukan
sifat-sifat fisik dan kimia batubara.
Analisis batubara : analisis senyawa-senyawa pembentuk batubaradan jumlah
yang terkandung dalam batubara dengan metoda kimia.
Analisis proksimat : penentuan pesentase dari kadar kelembaban, zat terbang ,
karbon tertambat (karbon tetap) dan abu dengan cara tertentu di laboratorium
umumnya untuk batubara dan kokas. Walaupun tidak tepat analisa proksimat lebih
sering mencantumkan nilai kalor batubara, analisa dilakukan pada basis conto
sebagai diterima(as-reveived), bebas kelembaban (moistur free) dan
bebas-abu-(ash-free).
Analisis ultimat : analisa laboratorium untuk menentukan kandungan abu,
karbon, hidrogen, ogsigen dan belerangdalam batubara dengan metoda tertentu.
Kandungan itu dinyatakan dalam persen pada basis contoh dikeringkan pada suhu
105ºC dalam keadan bebas kelembaban dan abu.
Antiklin : lapisan yang membentuk dua sisi kemiringan berlawanan
arah(seakan-akan mempunyai kemiringan yang berlawanan) sama seperti atap rumah.
Antrasit : batubara keras dengan peringkat teretinggi , berwarna
hitam dengan kilap tinggi , mengandung persentasi tinggi karbon tertambat
(karbon tetap) biasanya antara 92% – 98% (dalam basis kering , bebas bahan
mineral/DMMF). Antrasit sukar terbakar dan bila terbakar menimbulkan nyala
pendek berwarna biru tanpa asap. Dari segi tingkat pengkarbonan (carbonization)
hanya grafit (yang tidak termasuk batubara) yang berada pada tingkat yang lebih
tinggi. Di Indonesia satu-satunya tambang penghasil antrasit adalah tambang
batubara Bukit Asam, Tanjung Enim, Sumatera Selatan dengan tonase yang sangat
kecil dibandingkan dengan batubara sub-bitumen (steaming coal) sebagai produk
utama. Antrasit Indonesia dipasarkan dengan spesifikasi umum ; nilai kalori
7400Kkal/Kg – 8300Kkal/Kg (ADB) , kelembaban total 2%- 8% (ARB) , abu 6%
– 20% ( ADB) dan belerang total 0.57% -1.79%.
AQ : simbol ukuran garis tengah (diameter) contoh inti pemboran
dan juga ukuran lubang bor yaitu 27.0 mm dan 48.0.
ARB : singkatan dari as- received basis ( lihat as- received
basis)
Ash fusibility : ukuran
dalam derajat suhu dari abu batubara melunak dengan cara uji karbon contoh
batubara (di laboratoroum dengan cara dan keadaan baku.
Ash fusion temperature : suhu
pelunakan abu, yakni suhu ketika conto batubara (biasanya dibentuk seperti
kerucut kecil) mulai berubah dan, melunak mendekati pelelehan dalam uji bakar
laboratorium.
As-received basis : disingkat ARB atau arb, yang berarti conto yang
dianalisa sesuai keadaan pada waktu diterima dilaboratorium.
As-sampled :
disingkat AS atau as, sama dengan as-rerceived. Hasil analisa conto ketika
diambil dilapangan termasuk kadar kelembaban total (total moisture content).
Assess : menganalisa secara kritis dan mem berikan penilaian yang
tegas dari segi geologi atau potensi ekonomi, nilai, status, kualitas,
kuantitas, potensi penggunaan dan segi-segi lainnya terhadap cadangan serta
sumber-sumber batubara.
ASTM : singkatan dari American Society for Testing and Materials,
suatu lembaga di Amerika Serikat yang menguji conto bahan dan hasilnya secara
luas diakui sebagai hasil analisis yang baku
Atap : batuan diatas lapisan bahan galian; banyak digunakan dalam
tambang batubara yang berarti batuan yang terdapat langsung diatas lapisan
batubara. Atap ini dijumpai setelah pengambilan batubara, penggalian
lubang-lubang penambangan atau dari conto batu bara dalam.
Attitude : tingkatan perubahan kemiringan lateral dari lapisan
batubara yang berhubungan dengan topografi permukaan. Tingkat perubahan ini
merupakan faktor yang perlu untuk pertimbangan pilihan lokasi penambangan yang
akan dikembangkan karena berkenaan dengan tingkat pertambahan kedalaman tambang
batubara.
B : Jenis batubara kokas yang rapuh dan bentuknya relatif
tetap pada uji karbonasisi suhu rendah ( 600 ° C ) menurut klasifikasi
gray-king.
Backfill : Tanah atau batuan yang dipakai untuk mengurangi
(mengisi) bekas galian tambang batubara atau galian sipil lainnya. Kata ini
juga dipakai sebagai kata kerja, yang berarti pekerjaan pengisian bekas
penggalian. Dalam tambang batubara backfill lebih sering diartikan sebagai
pekerjaan mengisi galian bekas endapan batubara beserta tanah penutupnya dengan
tanah kupasan. Cara ini sangat dianjurkan dari segi teknis ekonomis teknik
penambangan maupun dari segi dampak lingkungan, karena jarak pengangkutan kecil
dan tanh buangan tidak memerlukan tambahan lahan disekitarnya. Backfill dapat
juga berasal dari tambang dalam yang diangkut keluar hasil penggalian terowongan,
jalan menuju kepermukaan kerja baru (pekerjaan persiapan)
Backhoe : alat gali mekanis yang gerakannya mengeruk material kearah
operator (terbalik dengan shovel). Backhoe lebih supel dan lebih baik untuk
pengambilan batubara karena kemampuannya memilih sasaran galian (misalnya untuk
memperoleh batubara bersih) dibanding dengan shovel. Backhoe umumnya digerakkan
oleh tenaga hidrolik sedangkan masih banyak dengan sistem kabel.
Band : lapisan tipis baik pada pelapisan batubara maupun
lapisanbatuan lainnya. Biasanya merupakan serpih dan jenis-jenis lanau yang
saling melapisi dengan batubara.
Banded coal :
pelapisan batubara yang heterogen, terdiri dari jenis-jenis yang kilapnya
berbeda. banded coal biasanya merupakan batubara bitumen walaupun
umumnya batubara dari semua peringkat mempunyai bentuk-bentuk pelapisan.
Batuan alas : nama
yang biasanya diberikan pada batuan metamorf atau batuan beku yang berada
dibawah suatu urutan pelapisan sedimen. Sering juga disebut sebagailapisa
batuan dibawah (dianggap sebagai alas) batubara.
Batuan atap : nama
yang biasanya diberikan pada batuan yang berada langsung berada diatas
batubara.
Batubara : istilah yang luas untuk keseliruhan bahan bersifat karbon
yang terjadi secara alamiah. Batubara dapat pula didefinisikan sebagai batuan
bersifat karbon berbentuk padat, rapuh, berwarna coklat tua sampai hitam.,
dapat terbakar, yang terjadi akibat perubahan/pelapukan tumbuhan secara kimia
dan fisik. Batubara dapat dibeda-bedakan menurut jenis tumbuhan pembentuknya,
peringkat metamorfosisnya dan tingkat bahan pengutornya. Klasifikasi seluruh
batubara didasarkan pada faktor-faktor diatas tadi.
Batubara abu : batubara dalam bentuk abu karena penambangan dan proses
penghancuran alamiah. Batubara hasil gerusan dan disaring berukuran lebih kecil
dari 0.5 mm sering disebut batubara abu.
Batubara belerang tinggi: batubara
yang mengandung belerang 3% atau lebih (ARB).
Batubara bersih : batubara hasil pencucian siap dipasarkan. Dapat pula
berarti batubara yang tidak mengandung kotoran dari luar (tanah penutup,
bvatuan antar lapisan atau batuan pemisah/parting) dan umumnya tidak memerlukan
pencucian.
Batubara binungan : salah satu jenis batubara yang ditambang oleh Berau Coal
dilapangan Binungan, Berau, Kalimantan Timur dengan spesifikasi umum; nilai
kalori 5460 Kkal/Kg – 6000 Kkal/Kg (ADB) kelembaban total 14% – 16% (ARB), abu
4.2% – 6.6% dan belerang 0.6% – 1.88%.
Batubara bitumen: yakni batubara relatif lunak yaitu semua jenis batubara
dengan peringkat antara lignit dan antrasit, mempunyai kandungan bahan karbon
tinggi, zat terbang rendah antara 15% – 50% pada analisa kering bebas abu
(DAF). Batubara bitumen adalah yang paling banyak dijumpai berwarna coklat tua
sampai hitam, terbakar dengan nyala berasap. Nilai kalorinya diatas 6300Kkal/Kg
(lembab bebas bahan mineral/moist MMF).
Batubara kasar : batubara penggerusan dan pencucian dengan ukuran diameter
lebih dari 2mm. Pada umumnya batubara kasar adalah batubara hasil penggerusan
berukuran –75mm sampai +12mm (lebih kecil dari 75mm dan lebih besar dari 12mm).
Ukuran-ukuran batubara biasanya tergantung dari pasaran, mesin pencucian,
jenis-jenis mesin penggerusan dan penyaringan atau gabungan beberapa atau semua
faktor tersebut.
Batubara keras : nama lain untuk antrasit. Daspat pula berarti batubara
jenis apa saja yang mempunyai nilai kalori lebih besar dari 5700 Kkal/Kg.
Batubara kotor : batubara yang dikotori oleh batuan/tanah dari
sekelilingnya pada waktu penambangan atau oleh batuan diantara lapisan batubara
( parting).
Batubara Lati : nama salah satu batubara yang ditambang oleh Berau Coal
dilapangan batubara Lati, Berau, Kalimantan Timur dengan spesifikasi umum;
nilai kalori 5516 Kkal/Kg (ADB), kelembaban total 19%, abu 4.3% dan belerang
0.9%.
Batubara medium: batubara berukuran sedang hasil
penggerusan dan pencucian, umumnya batubara medium adalah batubara berukuran
sedang dengan diameter lebih besar dari 0.5mm tetapi lebih kecil dari12mm.
Batubara peringkat tinggi: batubara yang mengandung kurang dari 4%kelembaban (kadar
air) pada basis dikeringkan dalam udara bebas (ADB) atau yang mengandung 84%
karbon (DAF) selebihnya disebut batubara peringkat rendah.
Batubara premium: jenis batubara bitumen yang diperkenalkan dan dipasarkan
terutama ke mancanegara oleh tambang batubara kideco jaya agung (perusahaan
Korea Selatan, kontraktor pemerintah) yang juga disebut batubara pasir premium
mengambil nama daerah tempat perusahaan tersebut beroperasi di Kabupaten Pasir,
Kalimantan Timur dan batubara yang dimaksud berkadar belerang 0.1% – 0.2%, abu
2% – 3% (sangat rendah nilai kalori sedang (5200 Kkal – 5800Kkal,ARB) dan
kelembaban total 21% – 26% (ARB).
Batubara ROM : batubara run of mine yaitu, batubara hasil penambangan
yang belum mengalami proses lebih lanjut (tetapi mungkin sudah bersih dan hanya
perlu digerus dan disaring).
Batubara tulang : batubara berkadar abu tinggi, keras dan padat atau
batubara yang sangat kotor dengan kadar abu dan mineral terlalu tinggi sehingga
tidakbernilai ekonomi. Presentase abunya biasanya lebih tinggi dari 25%.
Batubara tulang berwarna suram, lebih berat dan lebih tipis dari batubara
berkualitas baik. Adakalanya bahan pemisah/pengotor berupa lapisan tipis
ditengah lapisan batubara (yang sama sekali tidak mengandung batubara) disebut
batubara tulang. Istilah ini belum begitu dikenal di Indonesia. (dalam bahasa
inggris disebut bone coal atau stony coal).
BCM : singkatan dari Bank Cubik Metre; meter kubik ditempat
meter kubik padat. Besaran yang paling sering digunakan untuk isi batuan/tanah
penutup batubara baik sebelum digali maupun yang telah digali.
BCURA formula: singkatan dari British Coal Utilization Research
Association formula yaitu rumus untuk menghitung bahan mineral dalam batubara:
MM (mineral matter,%) = 1.1A (Ash) + 0.053S (sulfur) + 0.74 CO2 – 0.36.
Bed : pelapisan atau lapisan batubara yang merupakan endapan
yang besar yang terdapat pada formasi geologi. Bed juga berarti lapisan
batubara yang biasanya berkualitas rendah atau batubara kotor yang sengaja
dihamparkan dan dipadatkan dipermukaan (tanah yang diperkeras atau lapisan
kerikil padat) sebagai alas batubara bersih. Istilah Bed juga berarti lapisan
batubara sebagai bahan bakar pada sistem pembakaran fluidized bed.
Bedding: sama dengan bed (lihat bed) atau kegiatan pembuatan bed.
Tetapi dapat pula berarti penyimpanan atau pencampuran jenis-jenis batubara
atau bahan galian lainnya dalam bentuk pelapisan-pelapisan tipis untuk
memperoleh kualitasyang seragam nantinya padas saat diambil untuk dijual.
Beds moisture: Kadar air (kelembaban) tertambat dalam prosentase air atau
kelembaban batubara pada lapisan atau pada conto sebelum lapisan ditambang
Bed sample
: Conto dari lapisan batubara yang
diambil dengan conto parit ( channel sample ) tegak lurus arah perlapisan
batubara
Belerang: Unsur atau senyawa belerang yang terdapat dalam batubara
berbemtuk pirit atau markasit, belerang organik dan belerang sulfat. Pirit dan
belerang organik merupakan sumber dominan dalam bentuk batubara belerang adalah
bahan yang merugikan ( prngotor ) dalam batubara karena pada pembakaran
batubara menimbulkan gas belerang menimbulkan gas belerang yang beracun
walaupaun belerang sebenarnya menambah nilai kalori karena sifatnya yang mudah
terbakar
Belerang Organik: senyawa belerang organis yang rumit dalam batubara.
Bersama dengan belerang anorganik yakni belerang-pirit dan markasit kedua jenis
ini merupakan sumber utama belerang dalam batubara.
Belerang sulfat: senyawa yang terbentuk sebagai kalsium sulfat (CaSO4)
dalam batubara dan merupakan sumber belerang yang tidak dominan.
Belt-meter
: sering disebut belt-weightometer
yaitu alat yang dipasang dibawah ban berjalan untuk mengukur berat muatan,
misalnya berat batubara yang keluar dari mesin pencucian atau batubara yang
dicurahkan ke kapal dan sebagainya. Alat elektronik ini bekerja berdasarkan
tekanan ban pada alat penginderanya.
Bench: teras penggalian atau jenjang pada tambang batubara
terbuka atau tambang lainnya ataupun pada pekerjaan pemindahan tanah. Dapat
pula berarti bagian-bagian lapisan batubara yang dipisahkan oleh lapisan
pengotor, misalnya lapisan serpih atau bagia-bagian dari lapisan batubara yang
sudah terkupas, terbagi-bagi karena proses penambahannya.
Bench sample : dapat diterjemahkan sebagai conto teras atau jenjang yang
berarti conto yang diambil dari bagian dan atau lapisan batubara yang terpisah
dari bagian-bagian endapan batubara lainnya oleh pelapisan batuan yang tipis
(parting).
BENDS: singkatan dari both ends, yaitu istilah perkapalan dimana
cara dan alat pemuatan serta pembongkaran muatan kapal sama, terdapat dibagian
depan dan belakang tempat kargo kapal.
Berm: semacam tanggul atau dinding teras yang terbentuk secara
alami. Lereng yang sengaja dibuat untuk penahan longsor pada tambang terbuka
atau pada penggalian lainnya. Istilah berm sering pula disamakan dengan teras
atau landaian yang dibuat untuk jalan angkut pada tambang terbuka. Berm dapat
juga berarti lapisan tipis batubara yang ditinggalkan sementara untuk dipakai
sebagai landasan kerja untuk pengupasan lapisan penutup disebelahnya.
Bitumen: nama umum untuk berbagai hidrokarbon padat dan setengah
padat seperti batubara, serpih, minyak, jenis-jenis aspal alam dan sebagainya.
BL: sering ditulis B/L, singkatan dari bill of loading,yaitu
dokumen yang menerangkan jumlah dan jenis muatan kapal, pemilik muatan serta
syarat-syarat pengapalan.
Blending: pencampuran jumlah-jumlah tertentu, kualitas, ukuran atau
kombinasinya dengan cara yang teratur baik ditambang, pada penumpukan atau
proses penggerusan maupun dipelabuhan guna mendapatkan kualitas atau
spesifikasi batubara sesuai dengan permintaan pasar.
Blend pile sample: conto yang diambil ditempat penumpukan pemakai batubara
(seperti PLTU dan pabtik baja).
Blocky: struktur batubara dengan pertumbuhan belahan normal;
belahan yang disertai dengan lapisan mendatar menyebabkan batubara terpecah
secara alami menjadi bongkah-bongkah persegi panjang.
Blok: bagian dari tambang atau bagian dari suatu daerah
perpetaan atau cadangan. Istilah blok sering juga disamakan panel batubara yang
akan atau yang sudah ditambang.
BOE:singkatan dari barrel of oil equivalent. 1 BOE setara
dengan 0.2004 ton batubara (lihat TCE/ton of coal equivalent).
Bola belerang : bahan pengotor bersifat pirit dalam batubara dalam bentuk
boal-bola atau berbentuk tidak beraturan. Bahan pirit ini dijumpai dalam ukuran
kecil tetapi ada kalanya berukuran sangat besar atau berupa pelapisan dalam
batubara.
Bonus: tambahan nilai bataubara karena kualitasnya lebih baik
dari standar penjualan, misalnya nilai kalori yang lebih tinggi atau kadar
debu, kadar air lebih rendah dan sebagainya.
Bony: batubara tulang, yakni batubara yang mengandung serpih
sehingga menjadikan batubara keras seperti tulang.
Bore: pemboran batubara dengan jenis bor berbentuk spiral lebar
yang sebut auger. Sering disamakan artinya dengan augering, yakni salah satu
metoda penambangan terbuka tetapi sangat jarang ( augering).
Box cut: teknik penambangan dalam metoda tambang terbuka
dengan cara membuka lapisan batubara dengan menggali tanah penutup pertama
berbentuk trapesium terbalik kemudian penggalian kedua, tanah galian dibuang ke
galian lubang.
BQ : simbol ukuran conto inti dan lubang bor yakni 36.4 mm dan
59.9 mm masing-masing untuk garis tengah conto inti dan garis tengah bor.
Briket : keping-keping batubara yang dihasilkan dengan pencetakan
batubara halus atau debu batubara dengan bahan pengikat tertentu (misalnya
perekat sintetis atau gula tebu dengan pengolahan khusus). Ukuran bentuk briket
bermacam-macam dengan diameter 2 cm – 3 cm.
BTU : British Thermal Unit yakni jumlah panas yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu satu pon air 1 derajat fahrenheit (1ºF) untuk berat jenis
maksimum (=1) yakni pada 39.1ºF (sama dengan 251.995 gram kalori atau 1054.35
joules atau 0.25199 kilo kalori).
BTX : singkatan dari benzene, toluene and xilene yakni tiga
jenis distilataromatik hasil proses pirolisis batubara dalam tekanan hidrogen
tinggi.
Bubuk arang : dube
batubara yang berasal dari penghancuran oleh alat-alat mekanis, peledakan dan
pengangkutan. Bahan sering terdapat di tempat kerja atau di jalan-jalan lubang
tambang bawah tanah yang perlu diamankan karena dapat meledak.
Bucket Wheel exavator : sering disingkat dengan BWE yakni alat gali
kontinyu yang perinsipnya terdiri dari mesin penggerak, boom penahan ban kerja
pengangkut material galian, rangkaian ember-ember pada teromol beputar
dan ban beserta boom untuk membuang material kearah belakang. Alat ini pada
mulanya dirancang utnuk penambangan besar-besaran atas endapan batubara coklat
di Jerman . Saat ini BWE berkapasitas besar dioperasikan di Tambang Batubara
Bukit Asam sedangkan yang berkapisitas kecil sering digunakan sebagai alat
pengeruk tumpukan batubara sekaligus alat pemuat batubara kedalam tongkang atau
kapal.
Bulldozer : alat pemindah tanah mekanis yang mempunyai pisau (pelat
besar) didepan untk memotong dan mendorong tanah atau batuan dengan
tenaga yang besar (dari mesin diesel).
Bulk sample :
conto meruah, yakni conto dalam jumlah besar yang diambil secara sistematik
dalam interval tertentu. Untuk batubara, bulk sample pada awalnya adalah conto
sebanyak satu lori (gerobak ) pada interval tertentu sepanjang
lapisan batubara untuk analisa ukuran dan kotoran (abu). Tetapi pengertian ini
semakin meluas. Tambang-tambang batubara di Indonesia dapat mengambil lebih
dari 100.000 ton batubara sebagai conto meruah terutama untuk uji bakar pada
PLTU, termasuk uji penambangan, uji pengangkutan, uji pengapalan dan uji
pemasaran. Conto meruah ini sering disebut produksi awal atau produksi
permulaan (initial production) yang bebas bagi hasil.
Burnt : batuan terbakar yang berarti serpih atau lempung yang
menempel ketat pada batubara dan sangat sulit untuk disingkirkan.
terimakasih. salam,
BalasHapustry out gratis un kota medan